DENPASAR, Kilasbali.com-Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomer urut 1 Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace), memastikan tidak menerima bantuan atau sumbangan dana kampanye, dari pihak-pihak yang ingin mendapatkan atau mencari proyek di Bali. Hal ini ditegaskan Koster-Ace dalam acara Kupas Kandidat yang diadakan TVRI Nasional, Rabu (11/4/2018) malam, menjawab pertanyaan panelis R. Bimo Gunung Abdul Kadir (Sekretaris Jenderal KPK).
Koster dengan tegas menyatakan tidak tersangkut atau menerima bantuan dana dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan proyek pembangunan di Bali. “Kami tidak ingin memiliki hutang budi, kami ingin zero hutang budi, apalagi dengan yang berkepentingan mencari proyek –proyek di Bali. Kami pastikan itu tidak ada,”tegasnya. Dalam melaksanakan sosialisasi dan kampanye, Koster mengaku bergotong- royong dengan kader dan petugas partai. Sehingga dirinya bersama Cok Ace praktis tidak banyak mengeluarkan anggaran. “Kami ini membangun Bali dengan selurus-lurusnya,”ujarnya.
Untuk mencegah terjadinya korupsi, mulai dari proses perencanaan hingga pelaksanaan, pihaknya akan medisain sistim yang memastikan tidak akan ada potensi penyalahgunaan kewenangan. Sistim ini akan dibuat berintergasi dengan IT, melibatkan ahli administrasi hukum negara, dan bekerjasama dengan penegak hukum seperti KPK agar terlibat langsung dalam sistim, mengontrol dan mengetahui secara langusng proses perencanaan hingga pelaksanaan.
Untuk menangkal suap dalam pelayanan publik seperti perizinan, dirinya akan membuat standar pelayanan publik yang berlaku untuk seluruh Bali. Bagaimana pelayanan itu, baik, cepat, murah, online dan zero complain. (*KB).