KLUNGKUNG, Kilasbali.com-Melalui pola Satu Jalur, Calon Gubernur (Cagub) I Wayan Koster telah menyiapkan rumusan perencanan percepatan pembangunan di Kabupaten Klungkung.
Hal itu diungkapkanya saat kegiatan Konsolidasi Partai Pengusung dan Pendukung Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Wayan Koster-Tjok Oka Arta Ardana Sukawati (Koster-Ace) serta Paslon Bupati-Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Bagus Oka–I Ketut Mandia (BAGIA), pada Jumat (2/3/2018) di Banjar Puri Akah, Kota Semarapura.
Ketua DPD PDIP Bali ini mengungkapkan, pendapatan asli daerah (PAD) yang tergolong sangat kecil menjadi salah satu penyebab pembangunan di Klungkung berjalan sangat lambat. Selain itu hanya 26 persen alokasi APBD yang terserap untuk pembangunan seperti infrastruktur. “Sedangkan sisanya sekitar 84 persen, atau lebih besar untuk belanja rutin pemerintah. Sehingga sulit diharapkan terjadi perubahan,” kata Koster.
Dikatakannya, PAD Klungkung saat ini hanya sebesar sekitar Rp 154 miliar dengan rancangan APBD mencapai sekitar Rp 1,2 triliun. “Jadi diperlukan pemetaan guna menggali lagi pontensi-potensi untuk sumber pendapatan asli daerah,” ujarnya.
Karena mengingat PAD yang masih kecil, sangat dibutuhkan sekali bantuan anggaran dari unsur pemerintah vertikal atau di atasnya. Baik itu pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. “Maka pola Satu Jalur adalah solusi tepatnya. Karena Gubernurnya Koster-Ace, terus Bupatinya BAGIA dan Presidennya Pak Jokowi. Ini akan memudahkan bagi Klungkung untuk mendapatkan bantuan program dari pemerintah di atasnya,” sebutnya.
Pihaknya apabila terpilih sebagai gubernur melalui Satu Jalur bersama BAGIA di Klungkung, akan senantiasa duduk bersama menyamakan persepsi dalam perumusan perencanaan pembangunan di Klungkung. “Nantinya sebagai Gubernur, saya akan bantu melalui pembuatan regulasi. Kemudian, karena saya punya pengalaman sebagai Badan Anggaran di DPR. Nanti saya kasih tahu sumber-sumber anggaran dari Pusat yang bisa digunakan untuk pembanguan di Klungkung. Apalagi Presidennya juga sudah Satu Jalur,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya melalui pola Satu Jalur juga bisa meminta Kabupaten Badung memperbesar porsi perimbangan Pajak Hotel dan Restoran (PHR) bagi sejumlah kabupaten di Bali, termasuk Kabupaten Klungkung. “Pak Bupatinya (Nyoman Giri Prasta) sudah setuju. Saya juga siap bantu merumuskan untuk meningkatkan PHR Badung agar lebih meningkat lagi,” katanya.
Dikatanya, inilah salah pola Satu Jalur yang dimaksud dirinya. Dimana pembangunan di daerah Bali sebagai satu kesatuan wilayah dalam satu tata kelola pembangunannya yang terintegrasi dalam segala aspek. “Baru dengan begitu pembangunan di Klungkunga akan bisa berjalan progresif (cepat) yang muaranya kesejahteraan masyarakatnya juga ikut meningkat pesat,” demikian Koster. (*KB).