TABANAN, Kilasbali.com– Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Tabanan terima belasan pengaduan terkait pelayanan setiap bulanya. Untuk mengatasi pengaduan tersebut pihaknya sudah mempunyai Klik Sadu atau Klinik Administrasi yang siap menampung keluhan kemudian akan ditindaklanjuti.
Adapun pengaduan yang masuk tersebut yang mendominasi adalah pelayanan akta perkawinan karena pernikahan kedua, dan pemberi identitas NIK dan KTP bagi anak yang tidak diketahui asal usulnya atau besar dipanti asuhan.
Kepala Disdukcapil Tabanan, I Gusti Agung Rai Dwipayana menjelaskan, dalam melayani pengaduan ini sudah ada Klinik Administrasi dengan 4 petugas. “Jadi apapun permasalahan sepanjang terkait dengan dokumen kependudukan bisa disampaikan di Klik Sadu untuk dicarikan solusi secara holistik dan paripurna termasuk permasalahan akta-akta. Setiap bulanya itu mencapai 12 pengaduan yang masuk,” ujarnya, Selasa (30/1).
Dikatakan, bagi masyarakat yang memiliki pengaduan sudah disedikan blanko. Jadi blanko ini sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap masalah yang diadukan serta berkordinasi terkait pemecahan masalah yang dihadapi. “Sekarang sudah ada solusinya, kalah dulu pemecahan masalah tidak ada penyelesaian paripurna,” tambahnya.
Sementara itu terkait perekaman e-KTP terhadap siswa yang berumur 17 tahun tepat di pesta demokrasi pada Juni 2018, sudah mencapai 1.000 orang dari 6.000 jumlah siswa yang terdata. “Perhari kami lakukan perekaman sekitar 100 orang, jadi 6.000 ini kami optimis bisa dikerjakan,” ucapnya.
Bahkan bagi warga yang belum peremakan e-KTP pihaknya sudah turun ke desa-desa untuk perekaman. Supaya bulan Februari ini semua tuntas. “Kami kerja dari pagi sampai sore agar semuanya tuntas,” tandasnya. (*KB).
