BulelengPeristiwa

Tembok Roboh, Tewaskan Dua Orang Di Buleleng

    BULELENG,Kilasbali.com -Akibat hujan deras yang mengguyur Buleleng mengakibatkan sebuah tembok pembatas tanah milik Ibu Suri, di Jalan Udayana, Singaraja, setinggi 6 meter dan panjang 10 meter roboh, dan menimpa pengendara sepeda motor. Akibatnya Ibu dan anak tewas tertimbun reruntuhan tembok tersebut, jumat (26/1/2018) malam.

    Berdasarkan informasi di lapangan, kejadian naas tersebut terjadi jumat (26/2/2018) sekitar pukul 21.00 wita. Dimana korban yang meninggal akibat tertimbun reruntuhan tembok yakni, Ni Luh Putu Sumiartini (39), dan Kadek Yudistira (11), alamat Jl. Wibisana, RT II, Lingkungan Kalibaru, Kelurahan Banjar Jawa, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Selain menewaskan dua orang, peristiwa tersebut juga mengakibatkan seorang warga, Dewa Ketut Wisnu Saputra (28), alamat Jl. Wibisana No. 53 E, Lingkungan Kalibaru, Kelurahan Banjar Jawa, Buleleng, yang mengalami luka lecet pada pinggang sebelah kanan dan punggung luka lecet, akibat tertimbun reruntuhan tembok.

    Baca Juga:  Koster-Giri akan Bangun Pengaman Abrasi dan Pedestrian Pantai Happy, Prioritas Selamatkan Pura dan Warga

    Menurut penuturan seorang warga, Dewa Gede Partana (44), bencana alam tembok pembatas tanah yang roboh yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia, akibat hujan deras yang mengguyur Buleleng, mulai pukul 19.00 wita. Dimana sekitar pukul 20.30 wita Dewa Partana, perjalanan pulang dari rumah orang tuanya di Lingkungan Tegal Mawar, Kelurahan Banjar Bali. Sesampai di Jalan Wibisana dirinya melihat tembok pembatas tanah roboh dan mendengar ada Suara minta tolong, karna kondisi hujan deras, dirinya tidak mengenali suara panggilan tersebut, namun setelah di dekati ternyata adiknya sendiri Dewa Ketut Wisnu Saputra tertimbun runtuhan tembok namun hanya pinggang kebawah sehingga bisa di keluarkan dan langsung di larikan ke IGD RSUD Singaraja menggunakan mobil penumpang miliknya, dan sekitar pukul 21.30 wita tiba di Rumah Sakit.

    Saat di Rumah Sakit Dew Ketut Wisnu Saputra bercerita bahwa ada dua orang korban tertimbun runtuhan tembok, dimana saat itu Luh Putu Sumiartini dan putranya Kadek Yudistira yang mengendarai sepeda motor Supra X Nopol DK 6459 VD macet, dimana dirinya berusaha membantu mendorong motor korban namun karena jalannya tanjakan dan melihat tembok pembatas tanah sudah miring maka dirinya menyuruh korban untuk lari namun terlambat, sehingga korban dan sepeda motor sama-sama tertimbun runtuhan tembok, termasuk dirinya juga ikut tertimbun reruntuhan namun hanya bagian pinggang ke bawah, yang dapat di selambatkan oleh kakak kandungnya sendiri.

    Baca Juga:  Operasi Zebra Agung 2024, Polres Gianyar Sita Knalpot Brong dan Tilang Ratusan Pelanggar

    Sekitar pukul 21.45 wita, Anggota Koramil 1609-01/Buleleng, yang di pimpin langsung Danramil Kapten Inf. Ketut Kamiasa dan Anggota Polsek Singaraja dibantu masyarakat Lingkungan Kalibaru, Kelurahan Banjar Jawa, kurang lebih 30 orang menggali runtuhan tembok untuk mengeluarkan korban yang tertimbun. Sekitar pukul 22.20 wita korban pertama Ni luh Putu sumiartini dapat di angkat namun sudah meninggal dunia, dan pada pukul 22.45 wita, korban kedua atas nama Kadek Yudistira dapat di angkat dari reruntuhan dan langsung di bawa ke RSUD Singaraja.

    Baca Juga:  Teteskan Air Mata di hadapan Ribuan Warga, Ketut Wicana Sebut Desa Adat Kuat karena Wayan Koster

    Akibat kejadian tersebut dua orang ibu dan anak meninggal dunia dan satu orang mengalami luka lecet. Dimana jenasah korban saat ini masih dititipkan di kamar jenasah RSUD Singaraja. (*KB).

    Back to top button

    Berita ini dilindungi