DENPASAR, Kilasbali.com– Hubungan Diplomatik Indonesia dan Jepang memberi perhatian serius terhadap Bali. Sejumlah program pelestarian lingkungan Konsul Jenderal Jepang Denpasar yang telah berhasil dilaksanakan di Pulau Dewata. Tidak hanya itu, Jepang juga membangun 4 pembangkit listrik tenaga air mikro hidro di Bali. Menurut Konsul Jenderal Jepang Denpasar Hirohisa CHIBA awalnya perhatiannya tertuju pada pelestarian Pohon Mangrove maupun antisipasi abrasi pantai Tanah Lot.
Namun pihaknya juga ingin mendukung kemandirian energi listrik di Bali dengan awalnya membangun 4 unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Apalagi sekarang sejumlah elemen masyarakat Bali menolak megaproyek PT PLN untuk membangun Jawa Bali Crossing. Peresmian PLTMH itu pun telah dilakukan di desa areal subak Desa Jatiluwih, Kecematan Penebel beberapa waktu lalu. “Peluncuran PLTMH diresmikan langsung oleh Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti dan Wali Kota Toyama, Jepang Masashi Mori,” katanya.
Hirohisa CHIBA yang ditemui di STIKOM Bali, Kamis (25/1) akan menggelar Festival Persahabatan Jepang-Indonesia dengan menampilkan kebudayaan kedua negara di Denpasar itu, tetap optimis pembangkit listrik itu berjalan baik. Karena PLTMH merupakan teknologi yang memanfaatkan aliran air pada sitem irigasi sawah menjadi tenaga listrik. “Program PLTMH ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan teknologi ini masyarakat akan merasakan listrik gratis,” paparnya.
Pada kesempatan itu, Walikota Toyama Masashi Mori sempat mengakui bahwa pihaknya berterima kasih karena telah diizinkan menjalain kerjasama. “Tahun ini memperingati 60 tahun terjalinnya hubungan diplomatik Indonesia-Jepang. Melalui proyek ini, saya berharap hubungan ini dapat kokoh terjalin,” tandasnya. Bahkan acara tersebut turut hadir Maritje Hutapea selaku Direktur Energi Baru Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Sugiarto selaku Direktur Dekonsentrasi Tugas Pembantuan dan Kerja Sama Kementerian Dalam Negeri, Nelson Simanjuntak.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Bali AA Ngurah Alit Wiraputra sebelumnya sudah menilai upaya itu sebagai bentuk pengembangan energi terbarukan yang patut dikembangkan di Pulau Dewata. Upaya itu untuk mendorong pembangunan energi listrik mandiri. Baru saja Kadin Bali menyatakan penolakan rencana Perusahaan Listrik Negara (PLN) membangun tower Saluran Udara Tegangan Eksta Tinggi (SUTET) Listrik Jawa Bali Crossing (JBC) mendapatkan penolakan keras dari kalangan pelaku pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bali.
Selain itu, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali dan Gubernur Bali Made Mangku Pastika juga tidak sepakat terhadap rencana megaproyek tersebut. (Yan/*KB).