TABANAN, Kilasbali.com-Ada sekitar lima ribu anak ayam terbakar setelah kandang ayam milik I Putu Giri (55), di Banjar Tangis, Desa Pajahan, Kecamatan Pupuan, Tabanan, Rabu (10/1/2018) sekitar pukul 20.00 Wita. Kebakaran tersebut diakibatkan kelalaian dari pemilik yang meninggalkan kompor penghangat ayam yang masih menyala di kandang.
Berdasarkan informasi di lapangan, bermula ketika korban bersama istrinya meninggalkan kandang untuk makan malam di rumahnya di Banjar Kelau, Desa Pajahan, Kecamatan Pupuan, Tabanan, sekitar pukul 18.30 wita, yang berjarak 2,5 Km dari kandang. Dimana saat itu, kandang ditinggal dalam keadaan kompor penghangat ayam menyala sebanyak 8 buah, lantaran di kandang tersebut terdapat anak ayam yang baru datang 3 hari yang lalu dengan usia 3 hari sehingga masih tahap Broding.
Selanjutnya sekitar pukul 20.00, seorang warga I Made Eka Ariana (30), datang ke rumah korban memberitahukan bahwa kandang ayam miliknya terbakar dan setelah dicek oleh korban ternyata benar bahwa kandangnya telah terbakar dan api membungbung tinggi. Kandang yang berukuran 40×8 meter telah dilalap sijago merah setengahnya sekitar 20 x 8 meter.
Akibat kebakaran tersebut korban mengalami kerugian kandang ayam berukuran 20 x 8 meter hangus terbakar, 5.000 ekor anak ayam juga ikut hangus terbakar, serta ada 38 tabung gas, 8 kompor pemanas, kipas angin dan 100 galon air minum ayam ikut terbakar. Dimana kerugian material akibat kebakaran tersebut ditaksir mencapai 150 juta.
Kapolsek Pupuan, AKP IB Mahendra saat dikonfirmasi membenarkan kebakaran tersebut. Menurutnya kebakaran tersebut murni karena kelalaian korban karena meninggalkan kompor pemanas ayam dalam keadaan hidup di kandang tanpa ada yang mengawasi. Apalagi saat itu angin bertiup cukup kencang dan dinding kandang terbuat dari terpal dan mudah terbakar. ” Kerugian material diperkirakan sekitar 150 juta, dimana kejadian tersebut murni karena kelalaian dari korban yang meninggalkan kompor pemanas dalam keadaan hidup,” jelasnya, kamis (11/1/2018). (*KB).