KLUNGKUNG, Kilasbali.com – Tokoh Puri Klungkung, Bali, Tjokorda Agung Susila mengatakan keluarga besar Puri Agung Klungkung sudah sepakat mendukung Tjokorda Bagus Oka berpasangan dengan Ketut Mandia maju menjadi kandidiat calon Bupati Klungkung yang bertarung pada Pilkada 2018. Hal tersebut merupakan harapan dari masyarakat agar Puri Klungkung mengeluarkan satu calon untuk maju dalam Pilkada Klungkung.
“Tjokorda Bagus Oka yang berpasangan dengan Ketut Mandia yang dikenal dengan ‘paket Bagia’ sebelum didaftarkan ke KPU setempat, pihak Puri Klungkung sudah melakukan ‘paruman’ atau rapat internal pada 4 Januari 2018, dalam paruman tersebut seluruh keluarga puri yang hadir sepakat untuk mendukung Tjokorda Bagus Oka untuk maju dalam Pilkada Klungkung,” kata Tjokorda Susila, senin (8/1/2018).
Ia mengatakan dalam rapat internal tersebut dihadiri 23 puri di seluruh Kabupten Klungkung. Memang ada beberapa puri yang absen karena ada upacara adat yang tidak bisa ditinggalkan menghadiri rapat. “Namun dari hasil rapat tersebut bahwa ada sejumlah poin penting yang digarisbawahi seorang pemimpin ke depannya, antara lain sebagai pemimpin harus berpedoman pada agama, adat, seni dan budaya,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, seorang pemimpin harus juga mampu mengimplementasikan apa yang telah tersurat dalam “bhisma” (fatwa) dari pemimpin zaman dahulu di Klungkung, antara lain tatanan kehidupan yang harmonis dan beretika (dresta, sesana dan sesapa). Begitu juga seorang pemimpin harus mampu menyejahterakan rakyat yang berpedoman pada konsep “pura, purana, puri dan purohita”. “Hal itulah yang harus menjadi dasar dan pedoman seorang pemimpin agar mampu membangun wilayah dan mensejahterakan warga masyarakatnya,” ucap Tjokorda Susila yang juga mantan PNS Dinas Pariwisata itu.
Menyinggung mengenai pencalonan kandidat bupati Tjokorda Bagus Oka adalah permintaan dari warga masyarakat yang ingin mendapatkan kesejahteraan dan kedamaian seperti pada masa-masa keemasan zaman Kerajaan Klungkung hingga pemerintahan Kemerdekaan Republik Indonesia. “Oleh karena itu, keberadaan Puri Klungkung dari zaman dahulu sampai sekarang tetap eksis karena sepenuhnya dukungan dari rakyat. Dengan perjalanan sejarah itulah maka adanya permohonan dan harapan dari warga masyarakat supaya ada calon bupati dari puri, sehingga pihaknya melakukan rapat internal keluarga besar puri untuk menentukan dan mendukung calon yang diusung oleh partai politik maju pada pilkada mendatang,” ujarnya.
Di tanya sikap Raja Klungkung Ide Dalem Semaraputra yang sudah “mabiseka” terkait kedatangan para pemimpin pemerintahan maupun bakal calon gubernur, bupati dan wakil bupati menghadap ke puri, kata Tjokorda Susila, siapa pun yang datang ke puri adalah sebagai bentuk persahabatan dan silaturahmi. “Beliau sudah menjadi raja, maka mereka sudah sepatutnya mengayomi semuanya dan memberi doa restu agar pemimpin yang memimpin wilayahnya mampu memberi kesejahteraan dan kedamaian warga masyarakatnya,” kata Tjokorda Susila menegaskan. (*KB).