PemerintahanTabanan

Tabanan Dilirik Jadi Salah Satu Lokasi Kerja Sama Indonesia-RRT

    TABANAN, Kilasbali.com-Kemitraan yang dibangun Pemerintah Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Kerja sama yang dibangun kedua negera ini merambah ke dalam beberapa bidang. Satu di antaranya menyangkut pengembangan sumber daya manusia.

    Terkait kerja sama itu, Kabupaten Tabanan rupanya menjadi salah satu wilayah yang diperhitungkan pemerintah pusat. Kabupaten Tabanan dinilai cukup potensial sebagai daerah pelaksanaan kerja sama antardua negara tersebut. Khususnya pembangunan Technopark.

    Keberadaan taman rekreasi yang kontennya berhubungan dengan pembelajaran teknologi, sains, dan pendidikan itu cukup ideal dikembangkan di Bali yang juga identik dengan sektor pariwisata.

    Hal ini mengemuka saat Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti diundang dalam sebuah diskusi grup di The Sakala Resort, Badung, Jumat (5/1/2018). Acara itu juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Luhut Binsar Panjaitan.

    Selain dihadiri oleh Menteri Luhut Binsar Panjaitan, diskusi terbatas itu juga dihadiri sejumlah pihak. Di antaranya kalangan akademisi dari Tsinghua University, sebuah universitas di Beijing yang ditunjuk Pemerintah RRT untuk menindaklanjuti kerja sama dengan Pemerintah Republik Indonesia di bidang pengembangan SDM.

    Baca Juga:  Truk Angkut 600 Kardus Bir Jatuh ke Tebing Pinggir Tukad Balian di Pupuan

    Tidak kalah pentingnya adalah Kura Kura Bali yang ditunjuk sebagai Tsinghua University sebagai pihak lokal. Dari pihak Kura Kura Bali hadir mantan Menteri Pariwisata I Gde Ardika.

    Dalam sebuah kesempatan di sela acara, Bupati Eka mengungkapkan bahwa pihaknya di Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam beberapa tahun terakhir menaruh perhatian serius dalam bidang pengembangan teknologi. Baik yang menunjang pelaksanaan program pemerintah. Atau, yang paling penting mendongkrak potensi daerah, terutama yang berkaitan dengan sektor pertanian.

    Itu sebabnya, pemerintahan dibawah kendalinya mencoba membuka diri dengan berbagai pihak. Salah satunya yang telah berhasil dilakukan adalah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro lewat kerja sama dengan Pemerintah Kota Toyama, Jepang. “Kita sedang berusaha concern dengan penerapan teknologi untuk menunjang kegiatan pembangunan di Tabanan. Begitu juga yang bermanfaat untuk aktivitas masyarakat. Khususnya yang berkaitan dengan pertanian,” ujar Bupati Eka di sela-sela sesi awal kegiatan tersebut.

    Baca Juga:  Koster-Giri Dapat Dukungan dari Relawan Duta Semesta Bentukan Yuliawan Dusak

    Berkaca dari itu, sambung Bupati Eka, dalam grup diskusi tersebut pihaknya sedang mencari teknologi apa saja yang potensial diterapkan di Kabupaten Tabanan. Beberapa di antaranya adalah pengolahan sampah menjadi energi listrik alternatif yang erat kaitannya dengan keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung di Kecamatan Kerambitan. “Kemudian potensi lainnya adalah Technopark yang ada kaitannya dengan smart city. Sebab seperti dikatakan Pak Luhut, Tabanan lebih tepat dengan Technopark,” ujarnya.

    Khusus untuk pengolahan sampah menjadi energi listrik alternatif, Bupati Eka mengungkapkan ada standar minimal yang harus bisa dipenuhi. Salah satunya volume sampah. “Minimal volume sampahnya seribu ton per hari. Ini sedang kita kaji. Memungkinkan atau tidak. Intinya ini masih dalam tahap perencanaan dan penjajakan. Yang jelas kita berusaha concern dalam penerapan teknologi. Apalagi yang menunjang produktivitas pertanian,” tandasnya.

    Baca Juga:  Usut Ambruknya Bale Pewaregan di Kembang Merta, Polisi Berencana Panggil Beberapa Pihak Terkait

    Hal senada juga diungkapkan Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian RI, I Gusti Putu Suryawirawan. Dalam konteks kerja sama di bidang pengembangan sumber daya manusia, Tabanan memiliki banyak kaitannya. Arahnya lebih ke penerapan teknologi yang menunjang sektor utama Tabanan yakni pertanian. “Kemungkinan di Tabanan akan diarahkan pada pembangunan Technopark. Tabanan punya potensi ke arah itu,” ujarnya.

    Berkaitan dengan industri, sambungnya, penjabaran dari kerja sama bilateral ini kemungkinan mengarah pada pengembangan kawasan industri kecil dan menengah atau IKM. “Tabanan juga potensial ke arah itu juga. Tapi dalam pertemuan itu kita baru sebatas membahas tentang Technopark. Dan, saat ini masih dalam tahap pembahasan dan kajian,” tukas pejabat Kementerian Perindustrian asal Tabanan ini. (*KB).

    Back to top button